Kamis, 11 Oktober 2012

Pengayuh Roda Tiga

 Di bawah terik matahari
Di keramaian jalan raya
Dia berteduh di kendaraan pribadinya
Merasakan sejuknya angin yang menari
Satu jam, dua, tiga, atau bahkan empat jam engkau rela menungu sang raja
Menunggu.. dan menunggu…
“Bang… Bisa antar Saya?” Kata seorang wanita muda
“Iya… Mau kemana Buk?” jawabnya
“Saya mau ke pasar Pak? Ongkosnya berapa?” Balas wanita itu
“Lima ribu Buk.”
Ia mengayuh dengan sekuat tenaga…
Keringat menetes
Panas Matahari menyengat kulitnya
Pelan dan pelan…
Menuju tempat yang di inginkan sang raja
Mataharipun mulai menghilang
Ia pulang dengan hasil mengayuhnya hari ini
Satu buah kantong plastik dan dua buah bungkus nasi di dalamnya
Tak lupa ia bawa kerumah
Untuk Istri dan seorang anaknya yang menunggunya sejak tadi
Meski Ia seorang abang becak
Ia tidak menyerah…
Ia selalu menunggu sang raja untuk esok
Selalu mengayuh
Demi istri dan anaknya di rumah.
Dengan harapan…
Esok akan lebih banyak yang ia antar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar